Rabu, 20 Mei 2020

SEBAB DITURUNKANNYA LAILATUL QADAR


                            SEBAB DITURUNKANNYA LAILATUL QADAR

    Pernah dikatakan bahwa sebab diturunkannya Lailatul qadar adalah ketika saat-saat Rasulullah SAW wafat semakin dekat, dan hari perpisahan sudah diambang pintu, Rasulullah SAW menangis dan merasakan kesedihan yang amat dalam.

    Rasulullah SAW berkata : bila aku meninggalkan dunia ini nanti, lalu siapa lagi yang akan berkenan menyampaikan salam Allah untuk ummatku?

    sedihnya hati Rasul memikirkan semua itu, kemudian Allah membahagiakan hati beliau dengan menurunkan FirmanNya yang berbunyi : تنزل الملاءكة والروح
"semua malaikat dan jibril akan turun untuk menyampaikan salamku untuk ummatmu" dan aku tidak akan melarang mereka untuk semua itu, karenanya janganlah engkau bersedih hati wahai kekasihku!!



perlu diketahui juga bahwa Allah merahasiakan 5 hal dalam 5 hal lainnya.
  • Allah merahasiakan ridhoNya dalam ketaatan. maksudnya agar manusia senantiasa bersungguh sungguh dalam segala ketaatan dengan harapan mereka akan mendapatkan ridhoNya nanti.
  • Allah merahasiakan murkaNya dalam kemaksiatan. maksudnya agar manusia meninggalkannya secara keseluruhan sebab dikhawatirkan tertimpa murkaNya.
  • Allah merahasiakan kapan Lailatul qodar terjadi pada bulan Ramadhan. maksudnya agar manusia giat dalam menghidupkan malam itu dengan harapan mendapatkannya.
  • Allah merahasiakan para WaliNya dari sekian banyak makhluk. maksudnya agar mereka tidak menghinakan salah satu dari sekian banyak makhluk agar mereka tidak menghinakan salah satu dari wali wali itu dan agar para manusia hendaknya meminta doa dari mereka karena berkahnya
  • Allah merahasiakan Asmanya yang agung dar sekian banyak asma asmaNya. maksudnya agar manusia giat mencari keseluruhan asmanya seraya berharap mendapatkan asma asmanya yang agung.
sebagian ulama menambahkannya :
  •  Allah merahasiakan saat-saat mustajabah pada hari jum'at agar manusia bersungguh sungguh beribadah dan berdoa pada hari itu.
  • Allah merahasiakan shalat wustho diantara sholat yang lima waktu, agar mereka bisa menjaga semuanya.


KAPAN TURUNNYA LAILATUL QADAR MENURUT ULAMA YANG KASYAF


        WAKTU TURUNNYA MALAM LAILATUL QADAR

    Menurut ulama yang kasyaf ( bisa melihat lailatul qadar semasa hidupnya ) seperti halnya Imam Ghazali ia selalu menyaksikan malaikat turun pada malam lailatul qadar. mengenai tentang kapan lailatul qadar itu terjadi didalam kitab Hasyiah Al-Bajuri hal 304, disebutkan bahwa :
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Jum'at, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 29
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Sabtu, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 21
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Ahad, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 27
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Senin, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 29
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Selasa, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 25
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Rabu, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 27
  • jika awal puasanya terjadi pada hari Kamis, maka lailatul qadarnya jatuh pada malam ke 10 terakhir pada bulan Ramadhan di tanggal yang ganjil.
    dengan demikian, bukan berarti setelah mengetahuinya kita jadi meninggalkan malam malam yang lain karena sudah mempunyai patokan tentang kapan malam lailatul qadar terjadi, karena kita sebagai manusia tentu seharusnya terus berusaha dan memaksimalkan bulan ramadhan ini dengan giat dalam menghidupkan disetiap malamnya dengan memperbanyak dzikir dan shalat lailatul qadar agar bisa mendapatkan malam yang lebih baik daripada seribu bulan tersebut.

    mengenai shalat lailatul qadar, didalam kitab Uqudul jaman, disebutkan bahwa shalat sunnah Lailatul qadar merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada hari ke sepuluh terakhir di bulan Ramadhan, adapun waktu dalam melaksanakannya yaitu setelah melaksanakan shalat teraweh, jumlah bilangannya 4 rakaat dengan dua kali salam, disetiap rakaatnya setelah surat Al-Fatihah diutamakan membaca surat At-takatsur satu kali dan Al-Ikhlas 3 kali dengan lafadz niatnya :   اصلى سنة اليلة القدرركعتين لله تعالى
dan hendaknya memperbanyak membaca اللهم انك عفو كريم تحب العفو فعف عني يا كريم
pada sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.

KISAH ABU HANIFAH MELAWAN ATHEIS

KISAH ABU HANIFAH MELAWAN ATHEIS

    Ketika Abu Hanifah masih anak anak dan belajar pada syeikh Hamad, saat itu ada seorang tokoh dahriyyah/atheis yang dengan hujahnya banyak mengalahkan hujah para ulama saat itu, ia berkeyakinan "Allah itu tidak ada".

Ia (dahriyyah/atheis) bahkan mengajukan tantangan pada khalifah yang berkuasa saat itu.

Atheis : "apakah masih tersisa ulama kalian untuk berdebat denganku ?".

Khalifah : "Ya ... beliau syeikh Hamad"

Atheis : "datangkan ia untuk berdebat denganku".

Khalifah pun menyampaikan undangan debat terbuka tersebut kepada syekh Hamad, dan syeikh Hamad berkata : "tunggulah satu malam". 

Maka ketika pagi hari, datanglah Abu hanifah yang usianya memang masih anak anak menemui syeikh hamad, dan abu hanifah melihat mimik muka gurunya yang sedang kebingungan, ia pun bertanya : Ada apa syeikh, hingga anda seperti orang yang kebingungan?

Syeikh Hamad : "bagaimana aku tak bingung, aku mendapat undangan debat terbuka dengan seorang atheis yang telah banyak mengalahkan hujjah ulama kita. Namun tadi malam aku bermimpi ?!".

Abu Hanifah : "Mimpi apakah itu syeikh?"

Syeikh Hamad : Aku bermimpi sebuah rumah yang luas dan besar serta penuh hiasan dan dalamnya ada sebuah pohon yang berbuah, namun datanglah seekor babi yang memakan seluruh buah, daun dan dahan pohon tersebut hingga hanya tersisa batang pohonnya saja, kemudian keluarlah seekor macan dari pohon tersebut dan membunuh babi itu".

Abu Hanifah : "Allah memberiku pengetahuan tentang ta'bir mimpi, dan mimpi syeikh pertanda baik buat kita dan buruk bagi musuh kita, jika syeikh berkenan aku akan menerangkan ta'bir mimpi itu".

Syeikh Hamad : "silahkan...sampaikanlah wahai Nu'man...".

Abu Hanifah : "Rumah besar penuh perhiasan itu adalah agama islam, Pohon yang berbuah itu adalah ulama, Batang pohon yang tersisa itu adalah anda wahai syeikh, Babi itu adalah tokoh atheis dan macan yang membinasakan babi itu adalah Aku. bawa sertalah aku bersamamu, dengan berkah darimu aku akan melayani tantangan debat itu". 

Syeikh Hamad gembira mendengar hal itu dan mereka berdua pun berangkat ke masjid jami' dan khalifah serta manusia telah berkumpul di majlis syeikh hamad dalam masjid itu. Abu hanifah berdiri disamping gurunya sambil mengangkat sandalnya dan sandal gurunya. Tak lama datanglah Atheis dan dengan sombongnya ia langsung naik mimbar dan berkata;

Atheis : "siapa yang akan menjawab pertanyaanku?".

Abu Hanifah : "ajukan saja pertanyaanmu dan orang yang mengetahui akan menjawabnya".

Atheis : "siapakah engkau wahai anak kecil ? berani berkata denganku ... banyak orang yang telah berumur dan menjadi pembesar menggunakan imamah besar memgenakan pakaian keagungan, tumbang menghadapiku. Engkau hanya bocah kecil yang belum cukup umur".

Abu Hanifah : "Allah tidak meletakkan kemulian dan derajat yang tinggi pada imamah yang besar dan pada pakaian yang mentereng, namun ia meletakkannya pada ULAMA". 

Atheis : "apakah engkau akan menjawab pertanyaanku".

Abu Hanifah :"iya ... dengan taufiq Allah aku akan menjawabnya".

Atheis : "Apakah Allah ada ?".

Abu Hanifah : "Iya, ada !!!".

Atheis : "dimana Ia berada?"

Abu Hanifah : "Ia tidak bertempat"

Atheis : "Bangaimana mungkin sesuatu yang ada tidak mempunyai tempat/betempat?".

Abu Hanifah : "dalilnya ada pada dirimu".

Atheis :"apakah itu?"

Abu Hanifah : "Apakah dalam jasadmu ada ruh?".

Atheis : "iya !

Abu Hanifah : "dimana RUH mu berada? apakah dalam kepalamu atau dalam perutmu atau diam di kakimu ?". 

Atheis bingung dan diam seribu bahasa karena tidak bisa menjawab pertanyaan balik Abu hanifah.

Kemudian Abu hanifah meminta agar didatangkan padanya segelas susu. Kembali Abu hanifah bertanya kepada atheis

Abu Hanifah : "Apakah dalam susu ini ada lemak?".

Atheis : "iya !"

Abu Hanifah : "dimanakah letak lemak dalam susu ini, apakah di bagian atasnya atau di bagian bawahnya ?". 

Kembali si atheis dibuat kebingungan oleh abu hanifah.

Abu Hanifah : "seperti itulah, tidak di temukan tempat bagi Allah".

Atheis : "Ada apa sebelum Allah dan ada apa setelah Allah ?".

Abu Hanifah : "tidak ada sesuatu pun sebelum Allah dan setelahNya".

Atheis : "bagaimana penjelasannya. sesuatu yang ada tidak ada sesuatu yang mendahuluinya dan tidak ada sesuatu setelahnya?".

Abu Hanifah :"dalilnya ada pada dirimu".

Atheis : "apakah itu ?"

Abu Hanifah : "Ada apa sebelum ibu jarimu, dan ada apa setelah jari kelingkingmu ?".

Atheis : "tidak ada sesuatupun sebelum ibu jariku dan setelah jari kelingkingku !".

Abu Hanifah : "seperti itu bagi Allah, tiada yang mendahuluiNya, tiada pula setelahNya". 

Atheis : "Tersisa satu pertanyaan lagi "

Abu Hanifah : "katakanlah, aku akan menjawabnya, insyaAllah !".

Atheis : "Sedang apa Allah sekarang ?"

Abu Hanifah : "Sebenarnya, engkau telah membalikkah perkara, biasanya yang di atas mimbar yang menjawab pertanyaan dan yang bertanya orang di bawah mimbar. Aku akan menjawab pertanyaanmu jika engkau turun dari mimbar itu !".

Atheis pun turun dan Abu hanifah naik mimbar dan menjawab pertanyaan atheis tersebut. 

Abu Hanifah : "Yang Allah lakukan sekarang adalah menjatuhkan orang yang bathil seperti anda dari atas ke bawah dan mengangkat yang haq sepertiku dari bawah ke atas !!!".

 

Semoga dapat di petik hikmahnya, di sarikan dari kitab FATHUL MAJID halaman 7, karya Syekh Nawawi al-Bantani...

حكي ان دهريا جاء فى زمان حماد شيخ ابى حنيفة ولزم جميع العلماء من جهة وجود الله بلا مكان وقال هل بقي من علمائكم احد، قالوا بقي حماد فقال الدهري للخليفة اخضره ايها الخليفة ليتكلم معى فدعاه فقال امهلونى الليلة فلما اصبح الصباح جاء ابو حنيفة وكان صغيرا ليتكلم معه فرآه مغموما فسأله عن ذلك فقال كيف لا اغتم وقد دعيت الى التكلم مع الدهرى وقد لزم جميع العلماء ورأيت البارخة رؤيا منكرة ، فقال ما هي ؟ قال رايت دارا واسعة مزينة وفيها شجرة مثمرة فخرج من ركن الدار خنزير فأكل الثمر والورق والاغصان حتى لا يبقى الا اصل تلك الشجرة فخرج من اصلها أسد فقتل الخنزير ، فقال ابو خنيفة ان الله علمنى علم التعبير فهذه الرؤية خير لنا ، شر لأعدائنا فلو أذنت لى فى تعبيرها لعبرتها ، فقال حماد عبر يا نعمان. فقال الدار الواسعة المزينة دار الاسلام والشجرة المثمرة العلماء واصلها الباقى أنت والخنزير الدهري والاسد الذى يهلكه أنا، فأذهب انا معك فببركة همتك وحضرتك أتكلم معه وألزمه ففرح حماد ثم قاما من ساعتهما الى مسجد الجامع فجاء الخليفة واجتمع الناس بمجلس حماد فى ذلك المسجد ووقف ابو حنيفة بحذائه تحت سريره رافعا نعله ونعل شيخه فحضر الدهري وصعد المنبر وقال من المجيب لسؤالى ؟ وقال ابو حنيفة ما هذا القول سل فمن يعلم يجيبك ، قال ومن انت يا صبي تتكلم معى كم من ذوى الأسنان الكبار والعمائم العظيمة وأصحاب الثياب الفاخرة والأكمام الواسعة قد عجزوا فكيف انت تتكلم معى مع صغؤ سنك وحقارة نفسك . فقال ما وضع الله العز والرفعة للعمائم العظيمة والثياب الفاخرة والأكمام الواسعة ولكن وضعها للعلماء . قال هل انت تجيب سؤالى قال نعم اجيبك بتوفيق الله ، فقال هل الله موجود ؟ قال نعم قال أين هو؟ قال لا مكان له ، قال وكيف يكون موجود بلا مكان له ، قال لهذا دليل فى بدنك قال ما هو؟ قال هل فى جسدك روح قال نعم قال اين روحك أفى رأسك ام فى بطنك ام فى رجلك فتحير الدهرى. ثم دعا ابو حنيفة بلبن وقال أفى هذا اللبن سمن قال نعم قال اين مكان سمنه أفى أعلاه ام فى اسفله فتحير الدهرى . فقال ابو حنيفة كما لا يوجد للروح مكان ولا للسمن مكان فى اللبن كذلك لا يوجد لله فى الكون مكان ، ثم قال الدهرى فما كان قبل الله وما بعده ؟ قال ابو حنيفة لاشيء قبله ولا شيء بعده ، قال كيف يتصور موجود لا شيء قبله ولا شيء بعده ، قال لهذا دليل فى بدنك أيضا ، قال فما هو ؟ قال فما قبل ابهامك وما بعد خنصرك قال لا شيء قبل ابهامى ولا شيء بعد خنصرى ، قال كذلك الله لا شيء قيله ولاشيء بعده . قال بقيت مسئلة واحدة قال أجيب عنها ان شآء الله تعالى قال ما شأن الله الآن قال انك عكست الامر ينبغى ان يكون المجيب فوق المنبر والسائل تحت المنبر فأجيب سؤالك ان نزلت فنزل الدهرى وصعد ابو حنيفة على المنبر فلما جلس عليه سأله فأجابه بقوله شأن الله الآن اسقاط المبطل مثلك من الأعلى الى الادنى واصعاد المحق مثلى من الادنى الى الأعلى

 

فتح المجيد شرح الدر الفريد فى عقائد أهل التوحيد

المؤلف الشيخ محمد نووى بن عمر الجاوى البنتنى

صحيفة ٧

TERJEMAHAN KITAB RISALATUL MAHID Lengkap!!! beserta gambarannya...

TERJEMAH KITAB RISALATUL MAHIID

Kitab Risalatul Mahid diterbitkan ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ

ﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻯ ﺃﻧﺰﻝ ﺍﻟفرﻓﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻩ ﻓﻴﻪ ﻳﺴﺌﻠﻮﻧﻚ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺤﻴﺾ . ﻗﻞ ﻫﻮ ﺃﺫﻯ ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ : ﻫﺬﺍﺷﺊ ﻛﺘﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺑﻨﺎﺕ ﺍﺩﻡ ﻭﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺍﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ

Segala puji hanya milik Allah semata, yang telah menurunkan Al Quran pada hambanya yang didalamnya terdapat firmanNya yang berbunyi "Mereka menanyakan padamu ( Nabi Muhammad ) tentang darah haid, jawablah bahwa haid adalah darah kotor. Sholawat dan salam mudah2han senantiasa tercurah limpahkan pada Nabi yang bersabda "haid adalah darah yang telah Allah takdirkan pada wanita keturunan Nabi Adam " dan mudah2han juga terlimpahkan pada keluarga, sahabat Nabi sampai hari pembalasan.

Sebelum masuk kepada pembahasan tentang haid, alangkah lebih baiknya jika mengetahui terlebih dahulu sejauh mana keharusan untuk mengetahui permasalahan haid dan siapa saja yang harus mengetahuinya. Mengetahui seputar masalah haid memang diwajibkan bagi perempuan karena secara langsung ia yang mengalami, tetapi keharusan ini tidak hanya diperuntukan bagi perempuan saja, melainkan juga bagi seorang laki laki yang kelak akan menjadi suami. Seorang suami harus bisa lebih memahami untuk mengajarkannya kepada seorang istri. Sudah menjadi keharusan mengajarkan seputar permasalahan haid ini karena untuk menunaikan hak hak istri yang harus ditunaikan oleh suami. Berikut hukum hukumnya :

     HUKUM BELAJAR ILMU HAID :

1. Seorang perempuan wajib (fardlu a’in) belajar ilmu yang berkaitan dengan masalah haid,                         istihadloh dan nifas karena banyak sekali hukum-hukum islam yang berkaitan dengan status                 darahnya.

2. Apabila seorang perempuan mempunyai suami yang alim dalam masalah haid, istihadloh dan                 nifas, maka suaminya tersebut wajib mengajari istrinya. Dalam kondisi seperti ini, seorang                    perempuan tersebut tidak boleh keluar untuk mengaji permasalahan haid kepada ulama’.

3. Apabila seorang perempuan mempunyai suami yang tidak tahu tentang permasalahan haid,                    maka ia wajib keluar untuk mengaji kepada ulama’. Dalam kondisi seperti ini suaminya                        haram untuk melarangnya kecuali suaminya sendiri yang bertanya kepada ulama’ dan                            kemudian diajarkan kepada istrinya.

4. Hukum seorang laki-laki mempelajari ilmu yang berkaitan dengan permasalahan haid,                            istihaldoh dan nifas adalah fardlu kifayah karena orang laki-laki tidak mengalami haid,                            istihadloh dan nifas.

Referensi :  

  ٣   عقود للجين.ص 

الفصل الاولى في بياني حقوق الزوجة الواجبة على الزوج وهي حسن العشرة ومؤنة الزوجة ومهرها والقسم وتعليمها مايحتاج اليه من فروض العبادة وسننها ولو غير مؤكدة ومما يتعلق بالحيض ومن وجوب طاعته فيما ليس بمعصية  

 عقود للجين.ص ٦       

فان كان الرجل قاما بتعليمها فليس لها الخروج لسؤال العلماء وان قصر علم الرجل ولكن ناب عنها في السؤال فاخبرها بجواب المفتى فليس لها الخروج فان لم يكن ذالك فلها الخروج للسؤال بل عليها ذالك و يعصى الرجل بمنعها و مهما تعلمت ما هو من الفراىض عليها فليس لها ان تخرج الى مجلس علم الا برضاه 

 

                                                                         BAB HAID

               A. DEFINISI HAID

ﺍﻣﺎ ﺑﻌﺪ : ﻓﺎﻟﺤﻴﺾ ﻫﻮ ﺍﻟﺪﻡ ﺍﻟﺨﺮﺝ ﻓﻰ ﺳﻦ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻭﻫﻮ ﺗﺴﻊ ﺳﻨﻴﻦ ﻗﻤﺮ ﻳﺔ ﻣﻦ ﻓﺮﺝ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﺼﺤﺔ ﻭﻣﺎ ﺩﻭﻧﻪ ﻓﻬﻮ ﺩﻡ ﻓﺴﺎﺩ ،إهى حاشية الباجوري على ابن القاسم الغزي ج ١ ص ١٠٨

            Definisi haid berdasrkan terminologi fiqh adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita  karena pembawaannya, artinya bukan karena sakit atau melahirkan, serta keluarnya diusia haid ( yakni minimal usia 9 tahun kurang 15hari 23jam 59 menit 59 detik ) sedangkan darah yang keluar diselain masa2 haid adalah darah fasad ( rusak ).

               B. USIA HAID

Darah yang keluar dari rahim wanita, bisa dikategorikan darah haid jika keluar di usia haid. Sehingga jika keluarnya darah sebelum usianya, maka statusnya bukanlah darah haid namun darah fasad ( rusak )

  • 1tahun qomariyah ( Hijriyah ) adalah 354 hari
  • 1tahun Syamsiah ( Masehi ) adalah 365 hari
  • Usia haid kurang lebih 3171 hari ( 1 tahun qomariyah ( 354 ) dikalikan 9 tahun - 15hari = kurang lebih 3171. Jika seorang wanita mengeluarkan darah sebagian di usia haid ( telah berusia 3171 hari) dan sebagian di usia sebelumnya, maka darah yang ia keluarkan di usia haid dihukumi haid, sedangkan darah sebelumnya dihukumi darah istihadhoh / Fasad.
  • Usia Haid : 9 tahun kurang 15 hari ( menurut perhitungan tahun Hijriyah )
  • 8 tahun 8 bulan 23 hari ( menurut perhitungan tahun Masehi )

Contoh :

  • Seorang wanita mengeluarkan darah ketika ia berusia 3168 hari -3178 hari. Maka hukumnya:
  • Darah yang keluar mulai 3168-3171 hari adalah darah istihadoh
  • Darah yang keluar berikutnya adalah darah haid.

Referensi :

حاشية الجمل على المنهج الجزء الأول ص ٢٣٥-٢٣٦ دار الفكر

اقل سنه تسع سنينقمرية(تقريبا)فلو رأت الدم قبل تمام التسع بمالا يسع حيضا وطهرا فهو حيض وإلا فلا. (فرع) لو رأت الدم أياما بعضها قبل زمن الإمكن و بعضهافيه فالقياس كما قال الأسنوي جعل الممكن حيضا . اهى أقول فلو رأت الدم عشرة أيام من أول المشرينالباقية من التاسعة فالخمسة الثانية من العشرة المرتبة واقعة فى زمن الإمكان لأنها مع ما بعدهالا تسع حيضا وطهرا فهي حيض والخمسة الأولى مما ذكر واقعة قبل زمن الإمكان لأنها مع ما بعدها تسع ما ذكر فليست حيضا نعم ينبغي أن يقال بعضها حيض وهو اليوم الأخير بليلتها ناقصا شيأ بحيث يكون الباقي مع ما بعده لا يسع حيضا وطهرا بأن ينقص عن ستة عشر يوم بلياليها وهى أقل الطهر والحيص. ولو رأت دما جميع العشرين التي هي تمام التاسعة فقياس ما ذكر ان يقال الخمسة الأولى مع القدر الذى ينقص به بعدها عن كمال ستة عشر يوما بلياليها دم فساد والباقي بعد ذلك واقع في زمن الإمكان وهو أكثر من أكثر الحيض فيكون بعضه حيضا وبعضه طهرا علما يعلم من أقسام المستحاضة الآتية فإذا كانت مبتدءة غير مميزة فحيصها يوم وليلة من أول ذلك فليحرر اهى سم


       STATUS DARAH YANG KURANG DARI 24 JAM

Jika wanita mengeluarkan darah kurang dari 24 jam, maka status darahnya adalah darah fasad bukan haid dan bukan istihadhoh. Namun sebenarnya konsekuensinya darah istihadhoh dan darah fasad adalah sama, sehingga dalam permasalahan seperti ini hanyalah khilaf lafdzi.

Referensi :

الترمسي من موهبة ذي الفصل ج ١ ص ٥٤٩

والإستحاضة دم علة يخرج من عرق فمه في أدنى الرحم  وقيل هي المتصلة بدم الحيض خاصة (وغيره) أي غير الدم المتصلة بالحيص من الدم الذي تراه سابق ( دم فساد) اي ولا يسمى دم استحاضة , والخلاف لفظي أي إذ لا خلاف في أن دم الفساد المذكور حكمه حكم الإستحاضة اهى

            KEWAJIBAN WANITA DISAAT MENGELUARKAN DARAH DI USIA HAID

Jika wanita di usia yang memungkinkan haid mengeluarkan darah, maka ia harus menjalani apa yang semestinya di jalani wanita haid, seperti meninggalkan sholat, keharaman bagi suami untuk menjatuhkan talaq, dan lain lain, Karena secara dhohir di saat darah keluar di hukumi haid, Namun jika darah tiba2 berhenti, sementara belum mencapai 24 jam, maka darah yg keluar dihukumi darah fasad. Sebaliknya jika berhentinya darah setelah mencapai 24 jam dan tidak melebihi 15 hari berarti semua darah adalah haid meskipun keluarnya darah dengan beberapa warna.

Referens    i :

المهذب الجزء الأول ص ٣٩ طه فوترا

فصل إذا رأت المرأة الدم لسن يجوز أن تحيض فيه أمسكت عما تمسك عنه الحائض فإن انقطع لدون اليوم والليلة كان ذلك دم فساد فتتوضأ و تصلي وإن انقطع ليوم وليلة إو لخمسة غشر يوما أو لما بينهما فهو حيض فتغتسل عند انقطاعه سواء كان الدم على صفة دم الحيض أو على غير صفته وسواء كان لها عادة فخالف عادتها أو لم يكن.

            KELUARNYA BEBERAPA DARAH DALAM LINGKUP 15 HARI

        Jika wanita di usia yang memungkinkan haid mengeluarkan darah, dan mencapai 24 jam, apapun warnanya, baik mubtadi’ah atau mu’tadah, semua di hukumi darah haid, asalkan tidak melebihi 15 hari.

              C. NAMA-NAMA DARAH HAID

Darah haid mempunyai 15 Nama, sebagaimana yang pernah di nadzomkan oleh sebagian Ulama, melalui Nadzomnya

و للحيض خمسة عشراسما نطمها بعضهم بقوله

للحيض خمسة أسماء وخمستها # حيض محيض مخاض طمث إكبار

 طمس عراك فراك مع اذى ضحك #درس دراس نفاس قرء إعصار

Nama2 haid adalah :

-haid                                        -Thoms                        -Dars

-mahid                                     -Irok                            -Diros

-mukhod,                                 -Firok                          -Nifas

-thomts                                    -Adza                          -Qar’un

-ikbar,                                      -Dlhok                         -I’shor

       D. MAHLUK-MAHLUK YANG MENGELUARKAN DARAH HAID

Hewan2 yang mengalami haid, menurut sebagian Ulama ada 8, seperti dalam Nadzomnya yang berbunyi:

والذي يحيض الحيوانات ثمانية نظمها بعضهم بقوله

يحيض من ذي الروح ضبع مرأة # وأرنب وناقة وكلبة

خفاس الوزعة والحجر فقد # جأت ثمانيا وهذا المعتمد

Hewan bernyawa yang mengalami haid adalah :

Trenggiling                           √ Anjing

Wanita                                 √ Kuda

√ Kelelawar                             √ Kelinci                    

√ Cicak                                    √ Onta


      APAKAH JIN JUGA MENGALAMI MENSTRUASI ?

Wanita yang mengalami menstruasi secara syar'i hanyalah Manusia dan Jin, sedangkan darah yang keluar dari anjing betina dll ,tidak dihukumi darah haid syar'an

Referensi:

حاشية الباجوري على ابن القاسم الغزي ج ١ ص ١٠٨

وشملت المرأة الجنية فحكمها حكم الأدمية على الصحيح وأما غيرها من الحيوانات فلا حيض لها شرعا . إهى


       E. WARNA DAN SIFAT DARAH

ولونه أسود محتدم لذاع و الحاصل أن الأولوان خمية أقواها السواد ثم الحمرة ثم الشقرة ثم الصفرة ثم الكدرة

      Warna darah haid ( yang terkuat ) adalah Hitam ,dan disaat keluar terasa perih dan sakit, walhasil warna darah ada 5 Sebagaimana urutan berikut:

1.Hitam

2.Merah

3.Merah kekuning kuningan

4.Kuning

5.Keruh

حاشية الباجوري على ابن القاسم الغزي ج ١ص ١٠٨

قوله أسود كان الأول أن يقال السواد لأن الاسود وهو الشئ المتصف بالسواد فا للون ليس باسود وإنما اللون هو السواد ويرد عليه أن لونه لا ينحصر في السواد ويجاب بأن المراد اللون الأقوى أو الأصلي إهى

Mencermati ibarot diatas bisa diambil kesimpulan bahwa maksud darah haid warna hitam adalah darah haid yg terkuat atau yang asal. Sehingga tidak mengesampingkan warna warna darah haid lain selain warna Hitam.

وأن الصفات غير الألوان أربعة الثخين أو النتن أو هما أو التجرد عنهما فالأسود الثخين أقوى من غير الثخين والمنتن منه أقوى من غير المنتن والثخين المنتن أقوى من الثخين فقط او المنتن فقط وكذا يقال في بقية الألون وإن استوت الصفات كأسود رقيق وأحمر ثخين قدم السابق منهما لقوته بالتقدم.

Sedangkan sifat darah selain warna adalah

  1. Kental
  2. Berbau anyir
  3. Kental dan berbau anyir
  4. Tidak kental dan tidak berbau anyir
Dari keterangan tersebut bisa ditarik kesimpulan
  • Darah hitam kental lebih kuat dibandingkan darah yang hitam dan tidak kental
  • Hitam berbau ( bacin ) lebih kuat daripada hitam tidak berbau ( bacin )
  •  Hitam kental dan berbau lebih kuat dibandingkan Hitam yang hanya kental saja. Atau hitam berbau bacin saja. Begitupun juga dengan kemungkinan2 darah lain selain hitam.

           Jika sifat2 darah yang di keluarkan sama ( dari segi kuat dan lemahnya ), seperti hitam tidak kental ( encer) dengan merah kental, maka yang dijadikan acuan dalam menghukumi haid adalah yang keluar terlebih dulu ( yg awal ).

             UNTUK APA TUJUAN MENGETAHUI DARAH YANG KUAT ( QOWI ) DAN YANG LEMAH ( DOIF )

Fungsi mengetahui kuat dan lemahnya darah adalah untuk menentukan masa haid disaat terjadi istihadhoh. ketika terjadi Istihadhoh sangat penting sekali untuk mengetahui kuat / lemahnya darah karena tidak semua darah yang keluar dihukumi haid ketika melebihi dari 15 hari ( Istihadhoh ). Dengan begitu setelah mengetahui hukum haidnya akan mudah sekali untuk mengetahui kejelasan berapa jumlah sholat yang harus diqodo selama keluarnya Istihadhoh karena tidak termasuk kedalam hukum haid, yang mana orang yang haid dilarang untuk melakukan ibadah seperti shalat dll sedangkan untuk istihadhoh tetap diwajibkan.

   F. MINIMAL HAID

        Minimal darah haid adalah satu hari satu malam atau 24 jam jika keluarnya terus menerus ( mulai dari subuh sampai subuh ), hal ini semata karena tidak mungkin bisa tercapai minimalnya haid saja ( tanpa di embel2li yang lain, misal minimal plus umumnya haid,dll ) sebab andaikan di sela selai oleh masa berhentinya darah, maka seluruhnya dianggap haid. Dengan catatan keluarnya darah tidak melebihi 15 hari serta tidak kurang dari minimal masa haid ( 24jam ). Ketentuan ini berdasarkan qoul shahbi( pendapat muktamad ). Dan menurut qoul laqti masa dimana wanita tidak mengeluarkan darah dianggap suci.

            ULAMA ULAMA YANG MENTASHIH QOUL SAHBI ATAU QOUL LAQTI

Diantara ulama2 yang memilih qoul sahbi ( hari2 tidak mengeluarkan darah masuk kategori haid ) adalah : Imam Ghozaliy, Imam Rofi'i, Imam Mutawalliy, Imam Sarokhsi dan masih banyak ulama2 tersohor lainnya yang lebih cenderung pada pendapat ini. Sedangkan Ulama2 yang memilih qoul talfiq ( qoul laqti) adalah Imam Ruyani, Imam Abu Chamid, Imam Muslim Al-Roziy dan masih banyak Ulama2 lain yang tdk diragukan kealimannya.

   G. MAKSIMAL HAID

Sedangkan maksimal haid adalah 15 hari 15 Malam, sehingga jika darah yang keluar melebihi batasnya, maka status darah kelebihan dari darah yang di hukumi haid adalah darah istihadhoh.

ﻭﺍﻛﺜﺮﻩ ﺧﻤﺴﺔﻋﺸﺮ ﻳﻮﻣﺎ ﺑﻠﻴﺎﻟﻴﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﺯﺍﺫ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻬﻮ ﺍﺳﺘﺤﺎﺿﺔ        

            JADWAL DARAH YANG TERPUTUS PUTUS

Mubtadi'ah disaat darahnya terhenti, maka ia harus menjalankan rutinitas / aktifitas sebagaimana biasanya, baik Sholat, puasa, atau yang lain dan wajib mandi terlebih dahulu bila darah yang ia keluarkan sudah mencapai 24 jam, kemudian jika darahnya keluar lagi, maka ia harus meninggalkan apa saja yang semestinya ditinggalkan orang haid.

Contoh :

  • Mubtadiah dihari ke 3, jam 11:30 darahnya berhenti dan darah yang ia keluarkan sudah mencapai 24 jam, maka ia wajib untuk mandi dan melaksanakan sholat Duhur, serta kewajiban lain selama darahnya belum keluar lagi. Bila darahnya keluar lagi ia harus meninggalkan segala rutinitas dan kewajibannya.

    Mengenai sholat yg ia telah lakukan hukumnya tidak sah menurut qoul sahbi, dan tidak dihukumi berdosa meskipun mengerjakan di waktu haid. Sedangkan hukumnya Sah menurut Qoul Laqti sebab naqo ( masa berhentinya darah ) hukumnya suci menurut Qoul ini. Begitu untuk berhentinya darah selanjutnya selama masih dalam lingkup 15 hari. Sebaliknya jika darah belum mencapai minimal haid, maka ia hanya berkewajiban Wudhu.

Contoh :

    1. ada seorang perempuan yang mengalami haidnya pada hari pertama selama 3 jam, kemudian berhenti, dihari kedua ia mengeluarkan darah kembali sekitar 4 jam, lalu berhenti lagi, di hari ketiga 3 pun sama ia mengeluarkan darah sekitar tiga jam, lalu berhenti sampai  di hari ke 4 ia mengeluarkan darah selama  5 jam, kemudian berhenti lagi, dan darah keluar kembali pada hari ke 8 yaitu dua jam, di hari ke 9 darah keluar sekitar tiga jam, di hari ke 10 dua jam, dan terakhir di hari ke 11 sekitar dua jam, jika di hitung dari awal ia keluar haid maka semuanya 24 jam meskipun darah yang keluar terputus putus, maka hari hari yang ia jalani selama sebelas hari itu semuanya dihukumi haid.

               H. PERHITUNGAN DARAH YANG KELUAR SAAT WANITA TIDUR

Jika wanita tidur dalam keadaan suci dan bangun telah mengeluarkan darah, maka penghitungan keluarnya darah dimulai dari ia bangun, begitu juga sebaliknya.

Contoh

  • wanita mulai tidur jam 01 malam dalam keadaan suci kemudian bangun jam 04 pagi dan darah telah keluar maka keluarnya darah terhitung mulai jam 04 pagi bukan jam 01 malam.

Referensi :

ردالمحتار ج ٢ ص ٣٨٥ مكتبة دار الباز

وفي الفيص: لونامت طاهرة وقامت حائضة حكم بحيصها منذ قامت وبعكسه منذ نامت احتياطا      .

                I. HAL HAL YANG DI HARAMKAN WANITA HAID

  • Sholat, baik fardlu atau sunnah
  • Thowaf, baik fardlu atau sunnah
  • Bersenang senang antara suami dan istri pada anggota yang berada di antara pusar dan lutut
  • Membaca AlQur'an
  • Menyentuh AlQur'an
  • Membawa Alquran
  • Berdiam di dalam masjid
  • Lewat masjid jika khawatir darahnya akan menetes di masjid
  • Berpuasa, baik fardlu atau sunnah
  • Tholaq
         J. BATASAN MASA SUCI YANG MEMISAHKAN ANTARA SATU HAID DENGAN HAID BERIKUTNYA
  • Minimal Suci : 15 hari 15 malam
  •  Maximal Suci : Tidak ada batasannya
  • Umumnya Suci: 23 atau 24 hari

Melihat paparan diatas, bisa kita ambil kesimpulan bahwa : jika wanita mengeluarkan darah kedua diluar lingkup 15 hari, namun masa berhentinya darah ( pemisah antara darah pertama dan kedua ) belum mencapai 15 hari, maka status darah kedua bukanlah haid, namun darah Fasad. Dan jika keluarnya darah kedua masih dalam lingkup 15 hari dan tidak melewati hari ke 15, maka semuanya di hukumi haid.

Contoh :

  1. Seorang wanita mengeluarkan darah tanggal 1-5, kemudian suci, dan darah keluar kembali pada tanggal 16-26, maka hukum darah yang keluar pada tanggal 1-5 adalah darah Haid. Sedang tanggal 16-20 , hukumnya istihadoh dan darah berikutnya adalah darah Haid.

Contoh :

  1. Seorang wanita mengeluarkan darah mulai tanggal 1-5, kemudian suci, dan darah keluar kembali tanggal 10-15, maka hukumnya semua dianggap haid ( haidnya 15 hari )

        

 

MUSTAHADHOH DALAM HAID

A. DEFINISI ISTIHADHOH

Definisi istihadoh adalah darah yang keluar selain dimasa haid dan nifas.

Contoh:

  • Darah keluar sementara usia wanita belum genap 9 tahun kurang 15 hari 23 jam 59 menit 59 detik
  • Darah yang di keluarkan tidak mencapai 24 jam
  • Darah yang keluar melebihi 15 hari 15 Malam

Referensi

حاشية اعانة الطالبين للسيد أبي بكر المشهور بالسيد البكري بن محمد شطا الدمياطي المصري ج ١ ص ٧٤ الحرمين

وحاصل ذلك أن الاستحاضة الدم الخرج في غير أوقات الحيض والنفاس بأن خرج قبل تسع سنين أو بعدها ونقص عن قدر يوم وليلة وبأن زاد على خمسة عشر يوما بليالها أو قبل تمام أقل الطهر أو مع الطلق ولم بتصل بحيض قبله وهي حدث دائم فلا تمنع شيئا مما تمنع بالحيض من نحو صلاة ووطء ولو مع جريان الدم. اهى

 

B. KLASIFIKASI MUSTAHADHOH

Untuk menetapkan masa haid dari mustahadhoh, perlu diketahui terlebih dahulu kategori mustahadhoh, yang secara global hanya ada dua yaitu:

1. Mubtadi'ah : perempuan yang baru pertama kali mengeluarkan darah ( belum punya adat haid )

2. Mu'taadah : perempuan yang sudah mempunyai masa kebiasaan haid. Sedangkan keterangan secara rinci insya Allah akan di uraikan di bawah ini.

Bentuk Mustahadhoh ada 7 :

1. Mubtadi'ah mumayyizah

2. Mubtadi'ah ghoiru mumayyizah

3. Mu'taadah mumayyizah

4. Mu'taadah ghoiru mumayyizah yg ingat kadar dan waktu haid yang pernah ia alami.

5. Mu'taadah yg lupa kadar dan waktu keluarnya darah yang pernah ia alami

6. Mu'taadah yang hanya ingat kadar lamanya keluar darah namun lupa waktu keluarnya darah

7. Mu'taadah yg ingat waktu namun ia lupa kadarnya, dan wanita yg lupa dikatakan wanita mutahayyiroh.

Referensi

وصورها سبعة لأنها إما مبتدأة مميزة أو مبتدأة غير مميزة وإما معتادة مميزة أو معتادة غير مميزة ذاكرة لعادتها قدرا ووقتا أو ناسية لها قدر ووقتا أو ذاكرة للقدر دون الوقت أو العكس وتسمى هذه المرأة الناسية متحيرة.

 

1. Mustahadzoh Mubtadi'ah Mumayyizah

الصورة الأول هي المبتدأة أي أول ما ابتدأها الدم المميزة وهي التي ترى قويا وضعيفا كاالأسود والأحمر فالضعيف وإن طال استحاضة والقوي حيض بشرط ان لاينقص القوي عن أقل الحيض وأن لا يعبر اكثره وأن لاينقص الضعيف عن أقل الطهر وأن يكون ولاء بأن يكون خمسة عشر يوما فأكثر متصلة

Mustahadhoh pertama adalah mubtadi'ah mumayyizah yaitu wanita yang baru pertama kali mengeluarkan darah, kemudian langsung mengalami istihadhoh dan darah yang keluar lebih dari satu warna, mengenai hukumnya ada dua yaitu :

·         Apabila memenuhi syarat Tamyiz, maka hukum haidnya dikembalikan kepada darah kuat (qowi)

·         Apabila tidak memenuhi syarat Tamyiz, maka hukum haidnya adalah satu hari satu malam, karena itulah yang paling diyakini.

 Adapun syarat-syarat tamyiz sebagai berikut :

  • Darah kuat tidak kurang dari 24 jam
  • Darah kuat tidak lebih dari 15 hari
  • Darah lemah tidak kurang dari 15 hari
  •  yang keluar diantara dua darah kuat tidak kurang dari 15hari, Darah lemah yang keluar diantara dua darah kuat harus terus menerus dalam arti keluarnya tidak silih berganti .

Contoh :

1. Ada seorang wanita yang belum pernah mengalami haid, lalu di usia memungkinkan keluarnya haid  ia mengalami pendarahan sbb:

Tanggal 1 keluar darah kuat selama 24 jam

Tanggal 2-22 keluar darah lemah (lewat 15 hari)

Maka yang di hukumi haid adalah darah kuat. Dan darah lemah dihukumi istihadoh .

2. Ada seorang wanita yang belum pernah mengalami haid, lalu diusia yang memungkinkan keluarnya haid ia mengalami pendarahan sbb:

Tanggal 1-10 keluar darah kuat ( qowi )

Tanggal 11-25 keluar darah lemah ( doif )

Maka haidnya 10 hari. Sisanya istihadoh

3. Ada seorang wanita yang belum pernah mengalami haid, lalu diusia yang memungkinkan keluarnya haid ia mengalami pendarahan sbb:

Tanggal 1-10 keluar darah kuat

Tanggal 11-25 keluar darah lemah

Tanggal 26-28 keluar darah kuat

Maka tanggal 1-10 dihukumi haid. tanggal 11-25 dihukumi istihadhoh. Tanggal 26-28 dihukumi haid ke 2 karena sudah dipisah oleh minimal suci 15 hari.

فإن نقص القوي عن اقل الحيض أو عبر أكثره أو نقص الضعيف عن اقل الطهر أو لم يكن ولاء كما لو رأت يوما أسود ويوما أحمر وهكذا فهي فاقدة سرط من سروط التمييز وسيأتي حكمها اهى. حاسية الباجوري على ابن القاسم الغزي الجزء الأول ص ١١٠

Melihat kriteria diatas, wanita masuk kategori tidak memenuhi syarat tamyiz jika :

1. Darah kurang dari 24 jam

Contoh : seorang wanita belum pernah mengalami haid, lalu diusia memungkinkan keluarnya haid, ia mengalami pendarahan sebagai berikut: tanggal 1 keluar darah qowi selama 15 jam dan selanjutnya mengeluarkan darah doif sampai tgl 20.

2. Darah kuat melebihi 15 hari.

Contoh : seorang wanita belum pernah mengalami haid, lalu diusia memungkinkan keluarnya haid, ia mengalami pendarahan sebagai berikut: tanggal 1-16 mengeluarkan darah qowi

3. Darah lemah kurang dari minimal masa suci (15 hari)

Contoh : seorang wanita belum pernah mengalami haid, lalu diusia memungkinkan keluarnya haid, ia mengalami pendarahan sebagai berikut: tanggal 1-5 mengeluarkan darah qowi, tanggal 6-16 keluar darah warna doif

4. Darah Lemah yang diapit dua darah kuat keluarnya secara silih berganti

Contoh : seorang wanita belum pernah mengalami haid, lalu diusia memungkinkan keluarnya haid, ia mengalami pendarahan sebagai berikut: keluar darah qowi sehari, dan sehari darah doif dan kejadian ini berlanjut hingga melebihi 15 hari

Dari ke 4 contoh diatas yang dihukumi haid adalah 1hari saja. Selebihnya adalah istihadhoh.

Referensi

التهذيب الجزء الأول ص :٤٤٧ دار الكتب العلمية

وإنما يعمل بالتمييز بثلاثة شرائط : أحدها الاينقص الدم القوي عن يوم وليلة . والثاني الاتزيد عن خمسة عشر يوما . والثالث : الاينقص الدم الضعيف بين الدمين القوي عن خمسة عشر يوما لأنه طهر في حق المميزة ، والطهر لا ينتقص عن خمسة عشر يوما فإن انتقض الدم القوي عن يوم وليلة أو زاد على خمسة عشر يوما انتقص الدم الضعيف عن خمسة عشر يوما وهي كمن رأت الكل على لون واحد. ولوكانت ترى يوما وليلة دما أسود ثم يوما وليلة أحمر ثم أسود ثم أحمر فإن انقطع على خمسة عشر يوما فالكل حيض وإن جاوز فهو كما لو رأت الدم كله على لون واحد لأن الدم الضعيف لم يبلغ أقل الطهر وإذا اجتمع دمان قويان ومجموعهما لا يزيد على خمسة عشر يوما تجعل الكل حيضا مثل إن رأت خمسة أيام دما أسود ثم خمسة دما أحمر ثم أصفر واستمر وزاد على خمسة عشر فأيام السواد والحمرة حيض وما بعدهما استحاضة.

Wanita mustahadzoh mumayyizah dibulan awal harus tarobbush (menanti) dengan meninggalkan apapun yang merupakan rutinitasnya, seperti sholat, puasa, sampai lewat 15 hari di hitung mulai pertama kali mengeluarkan darah, sebab kemungkinan darah berhenti sebelum lewatnya 15 hari, yang tentunya semua darahnya dihukumi haid.

Sedangkan dibulan kedua, kewajiban untuk mandi dalam rangka melakukan sholat adalah setelah pergantian darah dari kuat ke lemah.

Referensi

روضة الطالبين الجزء الأول ص ٢٧٥ دار الفكر

واعلم أن المبتدئة المميزة لا تشتغل بالصوم والصلاة عند انقلاب الدم من القوة الى الضعيف لاحتمال إنقطاع الضعيف قبل مجاوزة خمسة عشر فيكون الجميع حيضا فتتربص الى انقضاء الخمية عشر فإن انقضت والدم مستمر عرفنا أنها مستحاضة فتقضي صلوات ما زاد على الدم القوي هذا حكم الشهر الأول . وأما الثاني وما بعده فبانقلاب الدم تغتسل وتصلي وتصوم ولايخرج ذلك على الخلاف في ثبوت العادة بمرة.

Jika darah yang di keluarkan wanita adalah darah kuat, lemah dan terlemah, maka darah kuat dan darah lemah dihukumi Haid, dengan catatan memenuhi kriteria berikut:

  • Darah kuat keluar terlebih dulu
  • Darah kuat bersambung langsung dengan darah lemah
  • Keduanya keluar dalam lingkup 15 hari.

Referensi

حاشية الشيخ سليمان الجمل الجزء الأول ص ٢٤٨-٣٤٩ دار الفكر

ولو اجتمع قوي وضعيف وأضعف فالقوي مع ما يناسبه في القوة من الضعيف حيض بثلاثة شروط أن يتقدم القوي وأن يتصل به المناسب الضعيف وأن يصلحا معا للحيض بأن لايزيد مجموعهنا على أكثر كخمسة سوادا ثم خمسة حمرة ثم أطبقت الصفرة فالأولان حيض، فإن لم يصلحا معا للحيض كعشرة سوادا وستة حمرة ثم أطبقت الصفرة أو صلحا لكن تقدم الضعيف كخمسة حمرة ثم خمسة سوادا ثم أطبقت الصفرة أو تأخر لكن لم يتصل الضعيف بالقوي كخمسة سوادا ثم خمسة صفرة ثم أطبقت الحمرة فالحيض الأسود فقط اهى شرح

Contoh :

  1. Seorang wanita mengalami pendarahan mulai tanggal 1-5 berwarna hitam, tgl 6-10 berwarna merah , tgl 11-25 berwarna kuning. Maka haidnya adalah tgl 1-10.

Note:

       Jika tidak memenuhi 3 kriteria diatas maka yg dihukumi haid adalah darah kuat saja.

     Ragam perubahan siklus wanita

1. Adat maju

Contoh : seorang wanita mengalami menstruasi dibulan janiari tgl 5-12-kemudian dibulan berikutnya menstruasi terjadi mulai tgl 1-7

2. Adat mundur

Contoh: seorang wanita mengalami menstruasi dibulan janiari tgl 1-7-kemudian dibulan berikutnya menstruasi terjadi mulai tgl 5-12

3. Adat bertambah

Contoh: seorang wanita mengalami menstruasi dibulan janiari tgl 5-12-kemudian dibulan berikutnya menstruasi terjadi mulai tgl 5-15

4. Adat berkurang

Contoh : seorang wanita mengalami menstruasi dibulan janiari tgl 5-12-kemudian dibulan berikutnya menstruasi terjadi mulai tgl 5-10

Referensi

البيان ج ١ص٤٧٤

فرع وقد تنتقل العادة ، فتتقدم، فتتأخر، وتزيد ، وتنقص

Jika adat wanita berkurang dibulan atau daur kedua dan seterusnya, maka setelah darah berhenti ia harus melakukan apa saja yang harus dilakukan oleh orang suci ini menurut qoul laqti atau talfiq ( qoul dhoif ). Dan hanya untuk bulan atau daur kedua saja menurut qoul shahbi yang menyatakan adat belum bisa diterapkan jika baru sekali terjadi.

Contoh :

  1. seorang wanita mengalami menstruasi dibulan januari tgl 1-7 kemudian dibulan berikutnya menstruasi terjadi mulai tgl 1-3 maka ia harus melakukan apa saja yang harus dilakukan orang suci setelah hari ke 3 (tidak perlu menunggu tanggal 7) Sedang untuk bulan atau Daur ketiga dan seterusnya , menurut qoul syahbi jika darahnya berhenti sebelum adatnya, maka ia tidak wajib mandi dan sholat, sebab kemungkinan besar darahnya akan kembali keluar lagi, yg otomatis masa berhentinya darah juga di hukumi haid bila darah yang kedua tidak melewati 15 hari terhitung dari hari pertama mengeluarkan darah.

 

2. MUSTAHADHOH MUBTADA'AH GHOIRU MUMAYYIZAH

ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻫﻰ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺃﺓ ﺍﻯ ﺍﻭﻝ ﻣﺎ ﺍﺑﺘﺪﺃﻫﺎ ﺍﻟﺪﻡ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﻤﻴﺰﺓ ﻭﻫﻰ ﺍﻟﺘﻰ ﺗﺮﺍﻩ ﺑﺼﻔﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭﻣﺜﻠﻬﺎ ﺍﻟﻤﻤﻴﺰﺓ ﺍﻟﺘﻰ ﻓﻘﺪﺕ ﺷﺮﻃﺎ ﻣﻦ ﺷﺮﻭﻁ ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﻓﺤﻴﻀﻬﺎ ﻳﻮﻡ ﻭ ﻟﻴﻠﺔ ﻭﻃﻬﺮﻫﺎ ﺗﺴﻊ ﻭﻋﺸﺮﻭﻥ ﺍﻥ ﻋﺮﻓﺖ ﻭﻗﺖ ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﺍﻻ ﻓﻤﺘﺤﻴﺮﺓ ﻭﺳﻴﺄﺗﻲ ﺣﻜﻤﻬﺎ . حاشية الشيخ إبراهيم الباجوري ج ١ ص ١١١

Wanita kedua dari mustahadhoh , adalah mubtadi'ah ghoiru mumayyizah yakni wanita pemula yang mengalami pendarahan, dan tidak bisa membedakan warna darah yang ia keluarkan atau darah yang ia keluarkan hanya dengan satu sifat, untuk wanita ini hukumnya sama dengan wanita yang berstatus mumayyizah , namun tidak memenuhi syarat tamyiz, dalam arti yang dihukumi haidnya adalah sehari semalam. demikian tapi kalau ia bisa mengetahui waktu awal mengeluarkan darah , sehingga jika wanita tersebut tidak mengetahui maka hukumnya seperti wanita mutahayyiroh sebagaimana keterangan yang insya Allah akan di terangkan di pembahasan berikutnya

Contoh :

  1. Ada seorang perempuan yang pertama kali mengalami haid, kemudian langsung istihadhoh, dan darah yang keluar hanya satu warna ia keluar darah dari tanggal 1- 20 maka hukum haidnya adalah 1 hari 1 malam dan dia wajib mengqodo shalat sebanyak 14 hari

Mubtadi'ah ghoiru mumayyizah menurut pendapat ashoh, hukum haidnya di kembalikan ke umumnya haid, yakni enam atau tujuh hari. Dan tentunya ia harus mengqodho sholat yang di tinggalkan mulai hari ke 7 sampai hari ke 15. Pada bulan awal ia wajib mandi setelah melewati 15 hari, sedangkan pada bulan ke 2 dan seterusnya ia wajib mandi di hari ke 6 atau ke 7.

Referensi

المهذب للإمام أبي إسحاق إبراهيم بن علي بن يوسف الفيروزبادي الشيروزي ج ١ص٤٠ طه فوترا

فإن كانت المبتدأة غير مميزة وهي التي بدأ بها الدم وغيرالخمسة عشر والدم على صفة واحدة ففيها قولان أحدهما إنها تحيض أقل الحيض لأنه يقين وما زاد مشكوك فيه والثاني أنها ترد الى غالب عادة النساء وهي ست أو سبع وهو الأصح

 

3. MUSTAHADZOH MU'TAADAH MUMAYYIZAH

ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻫﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﺎﺩﺓ ﻭﻫﻰ ﺍﻟﺘﻰ ﺳﺒﻖ ﻟﻬﺎ ﺣﻴﺾ ﻭﻃﻬﺮ ﺍﻟﻤﻤﻴﺰﺓ ﻭﻫﻰ ﺍﻟﺘﻰ ﺗﺮﻯ ﻗﻮﻳﺎ ﻭﺿﻌﻴﻔﺎ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻓﻴﺤﻜﻢ ﻟﻬﺎ ﺑﺘﻤﻴﻴﺰ ﻻﻋﺎﺩﺓ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻪ ﺍﻥ ﻟﻢ ﻳﺘﺨﻠﻞ ﺑﺒﻨﻬﻤﺎ ﺍﻗﻞ ﺍﻟﻄﻬﺮ ﻓﻠﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻋﺎﺩﺗﻬﺎ ﺧﻤﺴﺔ ﻓﻰ ﺍﻭﻝ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﻭﺑﻘﻴﺘﻪ ﻃﻬﺮ ﻓﻠﻤﺎ ﻧﺰﻝ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﺍﺳﺘﻤﺮ ﺭﺃﺕ ﻋﺸﺮﺓ ﺍﺳﻮﺩ ﻣﻦ ﺍﻭﻝ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﻭﺑﻘﻴﺘﻪ ﺍﺣﻤﺮ ﻛﺎﻥ ﺣﻴﻀﻬﺎ ﺍﻟﻌﺸﺮﺓ ﻻ ﺍﻟﺨﻤﺴﺔ ﻓﻘﻂ . ﻷﻥ ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺩﺓ ﻻﻧﻪ ﻋﻼﻣﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﻫﻰ ﻋﻼﻣﺔ ﻓﻰ ﺻﺎﺣﺒﺘﻪ ﻓﻠﻮﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻌﺎﺩﺓ ﻏﻴﺮ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻠﺘﻤﻴﻴﺰ ﻛﻤﺎ ﻟﻮﻛﺎﻧﺖ ﻋﺎﺩﺗﻬﺎ ﺧﻤﺴﺔ ﺍﻳﺎﻡ ﻓﻰ ﺍﻭﻝ ﺍﻟﺴﻬﺮ ﻓﺠﺎﺀ ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﻛﺬﻟﻚ ﺣﻜﻢ ﻟﻬﺎ ﺑﻬﻤﺎ ﻣﻌﺎ ﻭﻟﻮ ﺗﺨﻠﻞ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺍﻗﻞ ﺍﻟﻄﻬﺮ ﻛﺄﻥ ﺭﺃﺕ ﺑﻌﺪ ﺧﻤﺴﺘﻬﺎ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺿﻌﻴﻔﺎ ﺛﻢ ﺧﻤﺴﺔ ﻗﻮﻳﺎ ﻗﻢ ﺿﻌﻴﻔﺎ ﻓﻘﺪﺭﺍﻟﻌﺎﺩﺓ ﺣﻴﺾ ﻟﻠﻌﺎﺩﺓ ﻭﻗﺪﺭﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ ﺣﻴﺾ ﺍﺧﺮ ﻟﻠﺘﻤﻴﻴﺰ حاشية الباجوري على ابن القاسم الغزي ج ١ ص ١١١

Bagian ketiga dari mustahadhoh, adalah mu'taadah mumayyizah, artinya wanita yang pernah mengalami haid, kemudian mengalami istihadhoh dan darah yang keluar lebih dari satu warna, maka hukum haidnya adalah :

-          Apabila darah qowinya berbeda dengan adatnya maka haidnya dikembalikan kepada tamyiz

-          Apabila darah qowinya sama dengan adat maka haidnya bisa dikembalikan kepada adat dan bisa juga dikembalikan kepada tamyiz

-          Apabila antara adat dan tamyiz itu diselingi oleh aqollu tuhri ( sedikitnya suci : 15 hari ) maka haid yang pertama dikembalikan kepada adat dan haid yang kedua dikembalikan kepada tamyiz.

Contoh :

1. ada seorang perempuan yang pernah mengalami haid. sebelum mengalami istihadhoh, pada bulan sebelumnya haidnya adalah 5 hari kemudian bulan berikutnya ia istihadhoh dan keluar darah dari tanggal 1-25, darah yang keluar lebih dari satu warna, kemudian dari tanggal 1-10 keluar darah qowi, dari tanggal 11-25 keluar darah dhoif maka hukum haidnya dikembalikan kepada tamyiz yaitu haidnya 10 hari

2. ada seorang perempuan yang pernah mengalami haid. sebelum mengalami istihadhoh, pada bulan sebelumnya haidnya adalah 5 hari kemudian bulan berikutnya ia istihadhoh dan keluar darah dari tanggal 1-20, darah yang keluar lebih dari satu warna, kemudian dari tanggal 1-5 keluar darah qowi, dari tanggal 6-20 keluar darah dhoif maka hukum haidnya bisa dikembalikan kepada adat dan bisa juga dikembalikan kepada tamyiz yaitu haidnya 5 hari

3. ada seorang perempuan yang pernah mengalami haid. sebelum mengalami istihadhoh, pada bulan sebelumnya haidnya adalah 5 hari kemudian bulan berikutnya ia istihadhoh dan keluar darah dari tanggal 1-20, darah yang keluar lebih dari satu warna, kemudian dari tanggal 1-5 keluar darah qowi,kemudian setelah itu haidnya berhenti dari tanggal 6-20, dan ternyata dari tanggal 21-25 ia keluar darah qowi lagi maka hukum haidnya adalah yang pertama dikembalikan kepada adat dan yang kedua dikembalikan kepada tamyiz 

Menurut Muqobilul Ashoh mu'taadah mumayyizah haidnya di kembalikan ke adat. Menurut Abu Said Al-Ushtuhri dan Abu 'Ali bin Khoiron, hukum haidnya mu'taadah mumayyizah di kembalikan keadat, atau haid yang pernah ia alami, bahkan inilah yang banyak di pahami oleh wanita, dan kita tidak masalah mengikuti pendapat ini karena bagaimanapun beliau juga termasuk santri2 senior dari kalangan Syafi'iyah.

Bagi Mu'taadah mumayyizah, pada daur atau bulan2 sebelum istihadhoh, ketika darah yang di keluarkan melebihi adatnya maka ia harus tetap menunggu sampai 15 hari, hal ini di karenakan darah yang di keluarkan memungkinkan berhenti sebelum 15hari, yang tentunya semua akan dihukumi haid.

 

4. MUSTAHADHOH MU'TAADAH GHOIRU MUMAYYIZAH.

الصورة الرابعة هي المعتادة بأن سبق لها حيض وطهر كما مر غير المميزة بأن تراه بصفة كما مر أيضا الذكرة لعادتها قدرا ووقتا فترد اليها قدرا ووقتا فلو حاضت في شهر خمسة أيام من أوله مثلا ثم استحيضت فحيضها هو الخمسة في أول الشهر وطهرها بقية الشهر عملا بعدتها وإن لم تتكرر لأن العادة تثبت بمرة إن لم تختلف فإن اختلفت فلا تثبت بمرة حاشية الباجوري ج ١ ص ١١١

Mustachadloh ke empat adalah Mu'taadah Ghoiru Mumayyizah yang ingat kebiasaan haidnya baik dari segi kadar lamanya ia mengeluarkan darah atau waktu dimulainya keluar darah, wanita yang mengalami seperti ini, haidnya dilkembalikan ke kebiasaanya. Sehingga seandainya kebiasaan haidnya lima hari di awal bulan, dibulan berikutnya ia mengalami istihadloh, maka haidnya adalah lima hari. Sedangkan hari berikutnya dihukumi suci sesuai dengan adatnya, walaupun adatnya belum terulang, karena adat bisa dijadikan acuan meskipun baru sekali, demikian tadi, jika adatnya sama, sehingga ketika adatnya berbeda maka tidak cukup hanya sekali. Wanita ini di bulan pertama dari istihadlohnya, sebelum ia melewati lima belas hari, dihitung dari ia mengeluarkan darah, ia tidak diperbolehkan untuk mandi, karena memungkinkan darah terhenti sebelum lima belas hari yang tentunya semua akan dihukumǐ haid. Dan ia harus mengqodho sholat dihari hari yang tidlak dihukumi haid, sedangkan di bulan berikutnya, kewajiban sholat, puasa dan mandinya setelah ia melewati adat yang ia alami sebelumnya, karena bulan pertama dari ia mengalami istihadhoh sudah bisa dijadikan acuan untuk bulan berikutnya

Sebelum kita membahas klasifikasi Mu'tadah Ghoinu Mumayizah berikut hukumnya, ada baiknya kita mengetahui maksud dari istilah istilah yang terkait erat denganya :

 والمراد بالدور فيمن لم تختلف عادتها هو المدة التي تشتمل على حيض وطهر وفيمن اختلفت عادتها هو جملة الأشهر المشتملة على العادات المختلفة كثرت الاشهر أو قلت ع ش على م ر إهى حاشية الشيخ سليمان الجمل ج ١ ص ٢٥١

A. Daur

Pengertian daur bagi wanita yang siklusnya sama adalah masa yang mencakup masa haid dan Suci, sedangkan bagi wanita yang siklusnya berbeda, adalah jumlah bulan yang mencakup terhadap

adat - adat yang berbeda baik sedikit atau banyak.

Contoh: Wanita yang siklusnya sama : Bulan Januari dan Februari ia mengalami haid selama 7

hari (contoh dua daur).

Contoh: Wanita yang siklusnya berbeda :

(Daur pertama) bulan Januari 6 hari, Februari 7 hari.

(Daur kedua) bulan Maret 6 hari, April 7 hari.


و معنى التكرار عود الدور مرة أو أكثر ولو على غير نظم الأول ومعنى الإنتظام كون كل شهر اكثر مما قبله فلو رأت في شهر خمسة ثم في شهر ستة ثم في شهر سبعة أو عكسه فهذا انتظام فإن عاد الدور كذلك فهو تكرار أيضا ولو رأت في شهر ستة ثم شهر خمسة ثم شهر سبعة فهذا عدم انتظام فإن عاد الدور كذلك فهو تكرار أيضا ،وادعي بعدهم أن هذين من الإنتظام أيضا لتوافق الدورين  قليوبي على الجلال ج ١ ص ١٠٥

وهذا الإدعاء موفق لما ذكر من التمثيل المذكور في البجيرمي في قوله ( قوله ونسيت انتظامها) أي لم تعرف كيفية دوران الدور بأن لم تدر هل ترتب الدور في نحو المثال الآتي،هكذا الثلاثة ثم الخمسة ثم السبعة أو بالعكس أو الخمسة ثم الثلاثة ثم السبعة أو بالعكس وغير ذلك من الوجوه الممكنة تأمل ع ش . إلخ.....ومال شيخنا المكرم المرحوم أحمد جزولي بن عثمان بن سهل إليه فقال في تمثيلة اثنين ثم خمسة ثم ثلاثة في الدور الأول ثم اثنين ثم خمسة ثم ثلاثة في الدور الثاني هذا انتظام إهى قال ذلك يوم ثاني عشر ذي الحجة سنة ١٣٩٣ هجرية

B. INTIDHOM

Intidhom ( teratur ) adalah haid yang di alami pada bulan ini lebih banyak atau lebih sedikit dari pada bulan sebelumnya. Sehingga jika seorang wanita mengeluarkan darah di bulan Januari 5

hari, Februari: 6 hari, Maret: 7 hari, atau sebaliknya maka contoh yang demikian dikategorikan INTIDHOM.


Atau

kemudian jika adat ini terulang maka ia juga disebut TIKROR.

Contoh :

Jika di bulan Januari ia mengeluarkan darah 6 hari, Februari 5 hari, Maret 7 hari maka yang demikian tidak masuk kategori intidhom, kemudian jika daur seperti ini terulang kembali, maka masuk kategori tikror, namun sebagian ulama' ada yang berpendapat bahwa dua contoh di atas (5 6 7 dan 6 5 7) masuk kategori intidhom. Pernyataan seperti ini selaras dengan contoh yang terdapat dalam kitab Bujayromi 'ala AlManhaj (atau urutannya 5 hari, 3hari ,7hari) bahkan beliau Almukarrom Syaikhuna Almarhum Achmad Djazuly lebih cenderung pada pendapat yang mengatakan intidhom.

Maksud wanita yang lupa intidhom atau runtutnya adat adalah wanita yang tidak mengetahui bagaimanakah daur yang ia alami itu berputar, dengan gambaran wanita tersebut tidak tahu persis bagaimanakah urutan daurnya apakah 3 5 7 atau sebaliknya 7. 5 3 atau kemungkinan yang lain seperti 5 3 7 atau sebaliknya 7 3 5.

C.TIKROR

Pengertian Tikroruddaur ( terulangnya Daur ) ialah kembalinya Daur baik sekali atau Lebih , walaupun tidak sebagaimana pola atau Runtutan yang semula. Klasifikasi Mu'taadah Ghoiru mumayizah berikut Hukumnya:

1. Daur terulang siklusnya teratur, dan wanita tersebut lupa akan teraturnya siklus tersebut, serta lupa akan haid pada bulan terakhirnya maka hukum haidnya dikembalikan kepada aqollu naubah (jumlah haid yang paling sedikit).

جدوال تكرار الدور وانتظام العادة ونسيان الانتظام مع نسيان نوبة الاخرة فترد الي اقل النوبة

Contoh : Seorang wanita pernah mengalami haid dengan formasi sebagai berikut :

Daur pertama (bulan 1 2 3) : 5 6 7

Daur kedua (bulan 4 5 6) : 5 6 7

Di bulan berikutnya ia mengalami pendarahan selama enam bulan, dan ia lupa susunan pola

sebelumnya, maka untuk hukum haid tiap bulannya adalah 5 hari, sedangkan hari berikutnya

dihukumi istihadloh.

Referensi :

حاشية الشيخ عبد الحميد الشرواني ج ١ ص ٤٣٢ دار الفكر

وأما اذا تكرر الدور وتنتظمت ونسيت انتظامها فتحيض أقل انوب وان كانت ذاكرة للنوب الأخيرة اهى

Perlu untuk diperhatikan, bahwa kewajiban mandi dan melakukan rutinitas sebagaimana shalat dan lain lain bagi wanita ini di bulan pertama istihadloh (bulan ke 7) yaitu setelah darah melewati lima belas hari, sedangkan di bulan 10,11,&12 kewajiban melakukan mandi ikhtiyat (hati-hati) untuk melakukan rutiinitas sholat dan lain lain, setelah ia melewati hari yang di hukumi Haid ( akhir hari ke 5 , ke 6 dan ke 7) selain itu pada tanggal tersebut dari segi hukum, satu sisi ia seperti org haid, dan di sisi lain seperti org suci

ولا يجيب الغسل في الدور الاول في الشهر السابع والثامن والتاسع الابعد مضي خمسة عشر يوما ويجيب الغسل في الدور الثاني في اليوم السادس والسابع والثامن لامكن الانتقاع فيه اي في كل منها زكذا في الدور الثالث وهكذا ما بعده

 

2.Daur berulang, adat tidak teratur, dan lupa pada haid yang keluar di bulan terakhir sebelum mengalami istiadhoh

تكرار الدور وعدم الانتظام العادة ونسيان النوبة الاخرة فترد الي اقل النوبة

Daur pertama bulan 1 2 3 haidnya 6 5 7

Daur ke dua bulan 4 5 6 haidnya 6 5 7

Di bulan ke 7 dan seterusnya ia mengalami istihadoh maka hukum haidnya di tiap bulan adalah 5 hari.

Referensi

حاشية الجمل ج ١ ص ٢٥١-٢٥٢ دار الفكر.

الثالثة أن يتكرر الدور ولم تنتظم العادة ، فإن نسيت النوبة الأخيرة حيضت أقل النوبة واحتاطت في الزائد

            Perlu untuk diperhatikan, bahwa kewajiban mandi dan melakukan rutinitas sebagaimana shalat dan lain lain bagi wanita ini di bulan pertama istihadloh (daur awal, bulan ke 7, 8 & 9) yaitu setelah darah melewati lima belas hari, sedangkan di bulan 10,11,&12 kewajiban melakukan mandi ikhtiyat (hati-hati) untuk melakukan rutiinitas sholat dan lain lain, yaitu setelah ia melewati hari yang di hukumi Haid ( akhir hari ke 5 , ke 6 dan ke 7) selain itu pada tanggal tersebut dari segi hukum, satu sisi ia sperti orang haid, dan di sisi lain seperti orang suci.

ولا يجيب الغسل في الدور الاول في الشهر السابع والثامن والتاسع الابعد مضي خمسة عشر يوما ويجيب الغسل في الدور الثاني في اليوم السادس والسابع والثامن لامكن الانتقاع فيه اي في كل منها زكذا في الدور الثالث وهكذا ما بعده

 

3. Daur tidak berulang ,dan ia lupa adat haid pada bulan terakhir sebelum ia mengalami istihadoh

عدم نكرار الدورونسيان نوبة الاخرة فترد الي اقل النوبة

Contoh :

Bulan 1 haid 5 hari

Bulan 2 haid 6 hari.

Bulan 3 haid 7 hari.

Dibulan 4 dan selanjutnya ia mengalami istihadoh maka haidnya tiap bulan adalah 5 hari  karena hukum haidnya dikembalikan kepada aqollu naubah ( adat haid paling sedikit )

Referensi ;

حاشية الجمل ج ١ص ٢٥٢ دار الفكر

الرابعة أن لا يتكرر الدور ، فإن نسيت النوبة الأخيرة حيضت أقل النوب واحتاطت في الزائد

 

4. daurnya berulang, adatnya teratur, dan ingat adat / jumlah haid pada bulan terakhir sebelum istihadhoh, maka haidnya dikembalikan kepada adat / jumlah haid pada bulan terakhir sebelum istihadhoh.

تكرار الدور وانتظام العادة ونسيان الانتظام وذكر النوبة الاخرة فترد اليها

Contoh : Seorang wanita pernah mengalami haid dengan formasi sebagai berikut :

Daur pertama (bulan 1 2 3) : 6 7 8

Daur kedua (bulan 4 5 6) : 6 7 8

Di bulan berikutnya ia mengalami pendarahan selama enam bulan, dan ia ingat jumlah haid pada bulan sebelum ia keluar istihadhoh yaitu haidnya 8 hari, maka untuk hukum haid tiap bulannya adalah 8 hari, yaitu dikembalikan kepada adat haidnya karena memang ia ingat jumlah haid sebelum keluarnya istihadhoh.


Kemudian pada bulan 10,11,&12 (daur kedua) ia hanya perlu madi wajib pada tanggal sembilannya saja karena ia sudah ingat jumlah haid di bulan sebelumnya.

ويجيب في الدور الثاني في اليوم التاسع وهكذا في الدور الثالث وما بغده

 

5. Daur berulang, adat tidak teratur, dan ingat adat sebelum ia mengalami istihadoh.

تكرار الدور وعدم الانتظام العادة وذكر النوبة الاخرة فترد اليها

Contoh :

Daur pertama bulan 1 2 3 haidnya 6 5 7

Daur kedua. Bulan 4 5 6 haidnya 6 5 7

Di bulan 7 dan bulan2 setelahnya ia mengalami istihadoh, maka yang di hukumi haid adalah 7 hari. dan Bila adat sebelumnya ia mengalami istihadoh dengan jumlah yg terkecil, maka ia harus mandi ihtiyat untuk kelebihannya .

dan Bila adat sebelumnya ia mengalami istihadoh dengan jumlah yg terkecil, maka ia harus mandi ihtiyat untuk kelebihannya .

Contoh

Bulan 1 2 3 haidnya 6 7 5

Bulan 4 5 6 haidnya 6 7 5

Dibulan 7 dan seterusnya ia mengalami istihadoh maka yang dihukumi haid adalah 5 hari. Karena memang jumlah adat bulan terakhirnya adalah 5 hari, dan ia ingat itu. Dan dibulan ke 10,11,&12 ia harus mandi ketika hendak melaksanakan sholat.yaitu pada hari ke 6, 7 & 8 untuk ihtiyat (hati hati) karena adat haid pada bulan sebelumnya berada dalam jumlah yang terkecil.


6. Daur Tidak berulang dan ia ingat adat / jumlah haid sebelum ia mengalami istihadoh.

عدم نكرار الدور وذكر نوبة الاخرة فترد اليها

Contoh

Bulan 1 haid 7 hari

Bulan 2 haid 6 hari.

Bulan 3 haid 5 hari.

Bulan 4 dan seterusnya ia mengalami istihadoh maka yang di hukumi haid adalah 5 hari . maka pada daur kedua yaitu bulan 7, 8, & 9 ia harus mandi ihtiyat di hari ke 6, 7, dan 8 karena adat haidnya jatuh pada jumlah yang terkecil


7. Daur Terulang, Adat berpola / teratur dan ingat akan polanya, maka haidnya dikembalikan kepada adat haidnya.

تكرار الدور وانتظام العادة وذكر الانتظام فترد العاد

Contoh :

Bulan 1 haid 5 hari

Bulan 2 haid 6 hari

Bulan 3 haid 7 hari

Bulan 4 haid 5 hari.

Bulan 5 haid 6 hari.

Bulan 6 haid 7 hari

Bulan 7 sampai 12 dia mengalami istihadhoh , maka Haidnya sebagai berikut:

Bulan 7 hukum haidnya 5 hari.

Bulan 8 hukum haidnya 6 hari.

Bulan 9 hukum haidnya 7 hari.

Begitu pula bulan 10, 11, & 12 maka haidnya mengikuti adatnya yaitu 5, 6 & 7


5. Mustahadoh Mu'taadah Ghoiru mumayyizah yang lupa adatnya baik kadar lamanya atau waktunya.

الصورة الخمسة هي المعتادة غير المميزة الناسية لعادتها قدرا ووقتا بأن سبق لها حيض وطهر ولم تعلم عادتها قدرا ووقتا فهي كحائض في أحكام كحرمة التمتع بها والقرأة في غير الصلاة احتياطا لأن كل زمن يمر عليها يحتمل الحيض وكطاهر أحكام كوجوب الصلاة والصوم احتياطا لأن كل زمن يمر عليها يحتمل الطهر

Mustahadoh yang kelima, adalah Mu'tadaah Ghoiru Mumayyizah yang lupa kebiasaan haidnya, baik dari segi kadar lamanya atau waktunya.

Mustahadoh ini juga dikenal dengan mutahayyiroh. Maksudnya ia dalam keadaan kebingungan. sebab hari2 yang ia lalui mungkin haid dan mungkin suci. Sehingga ia dihukumi sebagaimana orang Haid dalam masalah masalah sebagai berikut :

* Bersentuhan kulit dengan suaminya pada anggota yang berada di antara pusar dan lutut.

* Membaca AlQur'an diluar sholat.

*Menyentuh AlQur'an

* Membawa Alquran

*Berdiam di dalam masjid selain untuk ibadah yang tidak dapat dikerjakan di luar masjid.

*Lewat masjid jika khawatir darahnya akan menetes di masjid.

Dan dia dihukumi sebagaimana orang yang suci, dalam masalah : :

*Sholat, baik fardbu atau sunah.

*Thowaf, baik fardlu atau sunah

*Berpuasa, baik fardlu atau sunah.

*l'tikaf

*Tholaq

*Mandi

Referensi:

البحيرمي على الخطيب الجزء الأول ص ٣٤٧-٣٤٦دار الفكر

فإن نسيت عادتها قدرا ووقتا وهي مميزة فكحائض في أحكامها السابقة لاحتمال كل زمن يمر عليها الحيض لا في طلاق وعبادة تفتقر لنية كصلاة وتغتسل لكل فرض إن جهلت وقت انقطاع الدم.

قوله في أحكامها السابقة كتمتع وقراءة في غير صلاة أي كحرمة تمتع وقراءة لأن التمتع والقراءة ليسا حكما فتحرم عليها القراءة وإن خافت نسيان القرآن لتمكنها من

إجرائه على قلبها أما في الصلاة فجائزة مطلقا أي فاتحة وغيرها ولو جميع القرآن لأن حدثها غير محقق في كل وقت بخلاف فاقد الطهورين ح ل وق ل. والمراد بالتمتع التمتع بما بين السرة والركبة. والحاصل أنما كالحائض في التمتع والقراءة والمكث في المسجد ومس المصحف وحمله وكالطاهر في الطلاق والصلاة والصوم والاعتكاف والطواف ومحل جواز دخولها المسجد إذا كان لعبادة متوقفة على دخوله كالطواف والاعتكاف ولو مندوبين، وإذا أجرت القرآن على قلبها فتثاب على ذلك لعذرها كما قرره شيخنا ح ف قال ع ش على م ر. فلو لم يكف في دفع النسيان إجراؤه على قلبها ولم يتفق لها القراءة في الصلاة لمانع بها كا شتغالها بصنعة تمنعها من تطويل الصلاة والنافلة جاز لها القراءة، ويجوز لها القراءة للتعلم لأن تعلم القراءة من فروض الكفايات وينبغي جواز مس المصحف وحمله إن توقفت قراءتها عليهما، وإذا قلنابجواز القراءة خوف النسيان فهل يجب عليها أن تقصد بتلاوتها الذكر أو تطلق لحصول المقصود من دفع النسيان مع ذلك؟ قلت: الظاهر انه لا يجب عليها ذلك بل يجوز لها قصد القراءة لأن حدثها غير محقق والعذر قائم بها فلا تمنع من قصد القراءة المحصل للثواب ثم إن كانت قراءتها مشروعة سن للسامع لها سجود التلاوة وإلا فلا كما في ع ش على م ر

Menurut sebagian Ulama, Mutahayyiroh haidnya adalah hari pertama ia mengeluarkan darah, bahkan ada juga yang mengatakan bahwa hukum haidnya dikembalikan pada umumnya Haid yaitu enam atau tujuh hari.

Referensi

المجموع شرح المهذب ج ٢ ص٤٣٣ دار الفكر

فإن كانت ناسية للوقت والعدة هي المتحيرة ففيها قولان أحدهما أنها كالمبتدأة التي لا تمييز لها نص عليه في العدد فيكون حيضها من أول كل هلال يوما و ليلة أحد القولين وستا أو سبعا في الآخر

وتغتسل لكل فرض في وقته لاحتمل الانقطاع حينئذ إن جهلت وقت انقطاع الدم فإن علمته كأن عرفت أنه كان ينقطع عند الغروب فلا يلزمها الغسل الا عند الغروب وتتوضاء لباقي الفرائض لاحتمال الإنقطاع عند الغروب دون ما عدا.

Wanita ini tiap ingin melakukan sholat fardlu, ia harus mandi di waktunya, ketentuan seperti ini jika ia tidak tahu waktu terhentinya darah saat haid sebelum istihadoh, sehigga jika ia mengetahui waktu terhentinya, seperti disaat terbenamnya matahari, bukan di waktu lainnya, maka kewajiban mandi hanya di saat terbenamnya matahari, sedangkan untuk melakukan sholat fardlu lainya, ia cukup wudlu' karena kemugkinan terhentinya darah hanya di saat terbenamnya matahari.

وتصوم رمضان ثم شهرا كاملا فيبقى عليها يومان لاحتمال أن يطرأ عليها الحيض في اثناء اليوم الأول مع احتمال كونها تحيض أكثر الحيض فيرتفع على هذا الاحتمال يوم السادس عشر فيصح لها أربعة عشر من كل شهر من الشهرين بثمانية وعشرين يوما فيبقى عليها يومان فتصوم لهما من ثمانية عشر ثلاثة أولها وثلاثة أخرها فيحصلان وهذه المرأة الناسية تسمى متحيرة اهى ( الباجوري ج ١ص١١١

        Ketika hal ini terjadi di bulan Ramadhan, maka ia harus puasa sebulan penuh dan ditambah sebulan lagi, sehingga masih dua hari yang semestinya harus di qodho'i karena haid mungkin terjadi dipertengahan hari pertama, juga mungkin itu terjadi selama lima belas hari, sehingga haid bias dipastikan berakhir pada pertengahan hari ke enam belas. Dari uraian tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa : Puasa dua bulan yang ia lakukan setiap bulannya, yang dianggap sah hanyalah empat belas hari, dan tentunya ia masih punya kewajiban qodlo" dua hari. Sebab mungkin saja dia sebenarnya haid 15 hari 15 malam ( batas maksimal haid ), sehingga semisal Ramadlan 29 hari, puasa yang sah ia lakukan adalah 13 hari, sebab seumpama haid yang ia alami mulai tanggal 1 siang, haid tersebut akan berakhir pada tanggal 16 siang. Dan seumpama haid yang ia alami mulai tanggal 2, maka akan berakhir tanggal 17, dan seterusnya. Sehingga puasa yang sah tetap 13 hari. Jadi sama halnya, 29 dikurangi 16 hari = 13 hari, puasa yang 13 hari ini, sah secara yaqin. Bila Ramadlan berumur 30 hari maka sama halnya : 30 dikurangi 16 hari =14 hari, puasa yang 14 hari ini, sah secara yagin.

Dari tata cara puasa tersebut, ia masih mempunyai hutang puasa 2 hari, baik usia Ramadlan 29

ataupun 30 hari. Dengan kalkulasi sebagai berikut:

Jika usia Ramadlan 29 hari, maka 13 (29-16) + 14 (30-16) =27

Jika usia Ramadlan 30 hari, maka 14 (30-16)+ 14 (30-16) = 28

Sedangkan cara menggodlo' yang dua hari, bisa ia lakukan dalam lingkup delapan belas hari, tiga

di awal, dan tiga diakhir dengan cara seperti ini:

hutang puasa 2 hari sudah terpenuhi, sebab:   

  • Jika mulai haidnya sebenarnya terjadi pada puasa ke 1, maka masa haid akan berakhir pada puasa ke 16, sehingga puasa yang ke 17 dan ke 18 dihukumi sah, karena jarak antara puasa ke 1 dan ke 17 Sudah lebih dari kemungkinan paling lamanya haid (15 hari).
  • Jika mulai haidnya sebenarnya terjadi pada puasa ke 2, maka puasa yang ke 18 dan ke 1 dihukumi sah.
  • Jika mulai haidnya sebenarnya terjadi pada puasa ke 3, maka puasa yang ke 1 dan ke 2    dihukumi sah.

Referensi

روضة الطالبين الجزء الأول صــ ١٨٨ دار الفكر

أما إذا أرادت قضاء أكثرمن يوم فتضعف ما عليها وتزيد يومين فتصوم نصف المجموع متواليا متى شاءت وتصوم النصف الآخر من أول السادس عشر، فإذا أرادت

يومين صامت ثلاثة متوالية متى شاءت ثم أفطرت تمام خمسة عشر ثم صامت السادس عشر والسابع عشر والثامن عشر وإن أرادت ثلاثة صامت أربعة ثم أربعةأولها

السادس عشر وإن أرادت أربعة عشر صامت الشهر كله ولو أنما صامت ما عليها على الولاء متى شاءت من غير زيادة وأعادته من أول السابع عشر وصامت بينهما يومين مجتمعين أو متفرقين إما متصلين بالضوم الأول أو الثاني وإما غير متصلين الخرجت من العهدة. هذا كله في قضاء الصوم الذي لا تتابع فيه وأما المتتابع بنذر أو

غيره فإن كان قدرا يقع في شهر صامت على الولاء ثم صامت مرة أخرى من السابع عشر

تخنة المحتاج الجزء الأول ص ٤٣٧ دار الفكر

وتصوم رمضان لاحتمال أنها طاهر جميعه (ثم )تصوم (شهرا)آخر (كاملين) إلى أن قال- (فيحصل) لها بفرض أن رمضان ثلاثون يوما (من كل )منهما (أربعةعشر) يوما لاحتمال أن حيضها الأكثر وأنه طرأ أثناء يوم وانقطع أثناء السادس عشر فيبطل منه ستة عشر يوما فإن نقص رمضان حصل لها منه ثلاثة عشر وبقي عليها

ستة عشر فإذا صامت شهرا كاملا بقي عليها يومان هنا أيضا فالكمال في رمضان قيد لغرض حصول الأربعة عشر لا لبقاء اليومين كما هو واضح فلا اعتراض على

المتن كما لا يعترض عليه بأنه لا يبقى عليها شيء إذا علمت أن الانقطاع كان ليلا لوضوحه أيضا (ثم) إذا بقي عليها يومان (تصوم من ثمانية عشر) يوما ستة أيام

ثلاثة أولها وثلاثة آخرها فيحصل اليومان الباقيان لأن الحيض إن طرأ أثناء أول صومها حصل الأخيران أو ثانيه فالأول والثامن عشر او ثالثه فالأولان أو أثناء السادس

عشر حصل الثاني والثالث أو السابع عشر فالثالث والسادس عشر أو الثامن عشر فالسادس عشر والسابع عشر ولا تتعين هذه الكيفية كما هو مبسوط في المطولات بل بالغ بعضهم فقال يمكن تحصيلها بكيفيات تبلغ الف صورة وصورة ولعله جميع مسائل الصوم بأنواعه لا في هذه الصورة بخصوصها لبداهة فساده (ويمكن قضاء في يوم) عليها بنذر مثلا (بصوم يوم ثم) صوم (الثالث ) من الأول (والسابع عشر) منه لوقوع يوم من الثلاثة في الطهر بكل تقدير كما علم مما مر ولا يتعين هذا أيضا

 

6. MUSTAHADHOH MU'TAADAH GHOIRU MUMAYYIZAH yang ingat jumlah haidnya saja dan lupa akan waktu keluarnya.

الصورة السادسة هي الذاكرة لعادتها قدرا لا وقتا كأن تقول كان حيضي خمسة في العشر الأول من الشهر لا أعلم ابتداءها وأعلم أني في اليوم الأول طاهرة بيقين والسادس حيض بيقين فالأول طهر بيقين والعشرين الأخيرين والثاني إلى أخر الخامس محتمل للحيض والطهر دون الإنقطاع والسابع إلى أخر العاشر محتمل للحيض والطهر والإنقطاع فلليقين من حيض وطهر حكمه وهي في المحتمل كناسية لهما فيما مر ومعلوم أنه لايلزمها الغسل إلا عند احتمال الإنقطاع ويسمى ما يحتمل الإنقطاع طهرا مشكوكا فيه وما لا يحتمله حيضا مشكوكا فيه إهى ( الباجوري ج ١ص١١١)

Mustahadloh keenam, adalah wanita yang ingat jumlah lamanya ia megeluarkan darah, namun ia lupa kapankah darahnya mulai keluar.

Contoh : Seorang wanita menyatakan : Saya pernah haid selama lima hari dalam lingkup sepuluh hari

yang awal, (antara tanggal 1- 10), namun saya tidak tahu kapankah darah itu mulai keluar, tapi saya

benar- benar yakin bahwa tanggal satu suci. jika demikian : maka tanggal satu dihukumi suci, tanggal dua sampai lima adalah hari yang memungkinkan ia haid dan suci, tanggal enam dihukumi haid, sedangkan tanggal tujuh adalah hari yang memungkinkan ia haid dan suci.

Perlu difahami bahwa:

* Hari yang ia yakini suci (tanggal 1), ia harus menjalani hal- -hal yang harus dijalani orang suci.

* Hari yang ia yakini haid (tanggal 6), ia harus menjalani hal-hal yang harus dijalani orang yang haid

*Pada hari - hari yang ada kemungkinan suci dan haid (tanggal 2 - 5 dan tanggal 7 - 10) ia harus

menjalani seperti Mutahayyiroh dan kewaiiban mandi hanya pada waktu yang memungkinkan darah

terhenti (yakni tanggal 7- 10)

Referensi

البجيرمي على الخطيب الجزء الاول ص ٣٤٨-٣٤٩ دار الفكر

فإن ذكرت الوقت دون القدر أو بالعكس فلليقين من حيض وطهر حكمه وهي في الزمن المحتمل للحيض والطهر كناسية لهما فيما مر.( قوله فإن ذكرت الوقت الخ) والذاكرة للوقت كأن تقول كان حيضي يبتدئ أول الشهر فيوم وليلة منه حيض بيقين ونصفه الثاني طهر بيقين وما بين ذلك يحتمل الحيض والطهر والإنقطاع . شرح المنهج أي فتغتسل فيه لكل فرض . والذاكرة للقدر كأن تقول كان حيضي خمسة في العشر الأول من الشهر لا أعلم ابتداءها وأعلم أني في اليوم الأول طاهر فالسادس حيض بيقين والأول طهر بيقين كالعشرين الأخيرين والثاني إلى أخر الخامس محتمل للحيض والطهر أي فتتوصأ لكل فرض ولاتغتسل والسابع إلى أخر العاشر محتمل لهما واللانقطاع للأنه إن طرأ الحيص في الثاني فينقطع في السابع وإن طرأ في الثالث انقطع في الثامن وإن طرأ في الرابع انقطع في التاسع وإن طرأ في الخامس ينقطع في العاشر فتغتسل لكل فرض فيها لأنها لاتغتسل إلا عند احتمال الانقطاع

 

7. MUSTAHADHOH MU'TAADAH GHOIRU MUMAYYIZAH yang ingat waktu keluarnya haid saja dan lupa akan jumlah  lamanya haid .

الصورة السابعة هي الذاكرة لعادتها وقتا لا قدرا كأن تقول كان حيضي يبتدئني أول الشهر ولا أعلم قدره فيوم وليلة منه حيض بيقين ونصفه الثاني طهر بيقين وما بين ذلك محتمل للحيض والطهر والإنقطاع فلليقين من حيض وطهر حكمه وهي في المحتمل كناسية لهما كما مر في التي قبلها اهى الباجوري ج ١ ص ١١١

Mustahadhoh ketujuh, adalah wanita yang ingat dari segi waktunya saja, sedangkan tidak kadar lamanya ia lupa.

Contoh:

  1. Seorang wanita menyatakan bahwa haid yang pernah dialami, mulai dari awal bulan, namun dia tidak tahu berapa lamanya, maka sehari semalam dari awal bulan dihukumi haid, tanggal 16 - 30 dihukumi yakin suci, sedangkan tanggal 2- 15 ada kemungkinan haid, suci dan terhenti.

 Dengan demikian maka :

* Hari yang ia yakini suci (tanggal 16-30), ia harus menjalani sebagaimana orang yang suci.

* Hari yang ia yakini haid (tanggal 1), ia harus meninggalkan hal-hal yang ditinggalkan wanita haid.

*Hari hari yang mungkin haid dan suci (tanggal 2-15), maka dihukumi seperti Mutahayyiroh.

 

v    HIKMAH ALLAH MEMBERIKAN HAID PADA WANITA

  • Karena wanita itu nantinya akan merawat kotoran anaknya yang bayi dan najis-najisnya, sehingga Allah memberikan latihan (pembelajaran) berupa haid. Supaya wanita tersebut dapat terbiasa, tidak jijik, tidak ragu-ragu  dalam mengurus bayi dan tau bagaimana mencucinya.
  •  Wanita itu pada akhirnya tentu akan mendapat “kesanggupan” sebab sudah menerima mahar dari suaminya sehingga harus siap menerima kotoran suaminya berupa mani yang menjijikkan. Sehingga wanita perlu dilatih kemampuanya terhadap semua sifat kotor dan sudah seharusnya istri itu menjadi ahli bersih-bersih pakaian suami sehingga kelihatan rapi. Termasuk bila terlihat kotor, sang istri mencopotnya untuk dicuci. Dan sudah seharusnya istri suka kebersihan pada tempat tinggal dan juga makanan. Dapat diibaratkan ibu itu suster bagi bapak dan anaknya. Sehingga, syarat ketertiban rumah itu harus ada dokter kebersihan berupa seorang istri.
  • Jika Wanita itu tidak mendapat mani yang dapat tumbuh subur menjadi calon bayi maka mani suami (yang dapat kumpul menjadi benih) itu nanti keluar berupa daging sebab diberi tedan (beban) berupa darah haid. Jadi bayi itu dapat diibaratkan perwujudan dari 3 hal pokok: · Bapak memberikan Tulang · Ibu memberikan Darah-air-otot-daging · Allah memberi ruh anggota ‘alimul ‘amri seperti pendengaran, penglihatan , perasa, pengucap & dipimpin dengan akal supaya selalu memimpin dalam hal-hal yang baik. Itu semua pemberian dari Allah SWT. “Allah mengeluarkan kalian semua dari rahim ibumu dan belum bisa melihat apa-apa. Kemudian Allah memberi pendengaran,penglihatan dan hati agar kalian bersyukur.
  • Allah SWT menciptakan wanita dan telah diberi watak/sifat pemalu tapi wanita itu terpaksa menahan hawa nafsu suka berpergian. Sehingga diberi sesuatu untuk mencegah yang menjadikan sifat tidak enaknya keluar berupa darah haid yang menjadikan malas kemana-mana (malas berjalan).
Pembahasan Haid cukup sekian, Terimakasih dan  mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan.
SEMOGA BERMANFAAT....